Menengok Mercusuar di Pulau Payung Besar

Pulau Payung, salah satu gugusan pulau yang terletak di kepulauan seribu ini ternyata menjadi tujuan utama para wisatawan yang berkunjung ke pulau tidung. Alasannya, selain memiliki vegetasi pantai dengan pasir yang lembut, serta pemandangan bawah lautnya yang bagus untuk sorkelling. Pulau yang memiliki luas sekitar 20 hektar ini juga memiliki beberapa objek yang cukup menonjol.

Salah satu dari objek itu adalah Mercusuar ini menjadi pemandu kedua kapal setelah Mercusuar Pulau Tunda untuk memasuki perairan Jakarta dari selat Sunda. Pulau Payung besar berada di 32 km sebelah timur pulau Tunda dan 90 km dari Jakarta. Mercusuar pulau Payung Besar hanya bisa diakses melalui laut.

Hingga saat ini, menara dengan rangka besi berwarna putih ini, masih berdiri kokoh. Dengan ketinggian 30 meter mercusuar ini di operasikan pertama kalinya pada tahun 1890. Sedang untuk kebutuhan teknis, menara ini dilengkapi dengan 2 buah lampu putih, yang menyala tiap 10 detik, dengan tinggi focal plane 32 meter.

Penasaran? 😀

NB: bagi yang berminat untuk merasakan sensasi berkemah di pinggir pantai, Dan melihat secara langsung, mecusuar di pulau payung langsung aja hubungi http://eloknusa.com

Geografis Kepulaua Seribu

Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara, Pulau Sebira terletak di jarak sekitar 100 mil dari daratan Teluk Jakarta. Posisi ini bila dikaitkan dengan Jakarta yang tidak lain adalah sebuah kota Bandar, maka Kepulauan Seribu adalah bagian muka dari Jakarta.

Lokasinya berada antara 06°00’40” dan 05°54’40”  Lintang Selatan dan 106°40’45” dan 109°01’19” Bujur Timur. Pada separuh teluk bagian barat, terdapat beberapa pulau kecil yng sebagian besar telah dipergunakan sebagai areal permukiman penduduk dan sebagian lainnya dipergunakan sebagai tempat peristirahatan.

Total luas keseluruhan wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kurang lebih hampir 11 kali luas daratan Jakarta, yaitu luas daratan mencapai 897.71 Ha dan luas perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.997,50 Km2.

Jumlah keseluruhan pulau yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mencapai 110 buah. Adapun  Komposisinya adalah :
a.      50 Pulau mempunyai luas kurang dari 5 Ha
b.      26 Pulau mempunyai luas antara 5-10 Ha
c.      24 Pulau mempunyai luas lebih dari 10 Ha

Sedangkan nama pulaupulau tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pulau Belanda
2. Pulau Bira Besar
3. Pulau Bira Kecil
4. Pulau Bulat
5. Pulau Bundar
6. Pulau Cina
7. Pulau Dua Barat
8. Pulau Dua Timur
9. Pulau Genteng Besar
10. Pulau Genteng Kecil
11. Pulau Gosong Pabelokan
12. Pulau Gosong Rengat
13. Pulau Hantu Barat/Antuk Barat
14. Pulau Hantu Timur/Antuk Timur
15. Pulau Harapan
16. Pulau Jagung
17. Pulau Jukung
18. Pulau Kaliage Besar
19. Pulau Kaliage Kecil
20. Pulau Kelor Timur
21. Pulau Kayu Angin Bira
22. Pulau Kayu Angin Genteng
23. Pulau Kayu Angin Melintang
24. Pulau Kayu Angin Putri
25. Pulau Kelapa
26. Pulau Kelor Barat
27. Pulau Kungsi/Kelapa Dua
28. Pulau Kuburan Cina
29. Pulau Laga
30. Pulau Lipan
31. Pulau Macan Besar/Matahari
32. Pulau Macan Kecil
33. Pulau Melinjo
34. Pulau Melintang Besar
35. Pulau Melintang Kecil
36. Pulau Nyamplung
37. Pulau Opak Besar Barat
38. Pulau Opak Besar Timur
39. Pulau Pabelokan
40. Pulau Panjang Besar
41. Pulau Panjang Kecil
42. Pulau Pemagaran
43. Pulau Penyaliran Barat
44. Pulau Penyaliran Timur
45. Pulau Perak
46. Pulau Patetoran Barat/Besar
47. Pulau Patetotan Timur/Kecil
48. Pulau Putri Barat/Besar
49. Pulau Putri Gundul
50. Pulau Putri Timur/Kecil
51. Pulau Rengit
52. Pulau Saktu
53. Pulau Sebaru Besar
54. Pulau Sebaru Kecil
55. Pulau Sebira
56. Pulau Semut
57. Pulau Semut Kecil
58. Pulau Semut Besar
59. Pulau Sepa Besar/Barat
60. Pulau Sepa Kecil
61. Pulau Petondan Besar/Pelangi
62. Pulau Petondan  Kecil/Timur
63. Pulau Tongkeng
64. Pulau Yu Besar/Yu Barat
65. Pulau Yu Kecil/Yu Timur
66. Pulau Ayer
67. Pulau Karang Beras
68. Pulau Karang Congkak
69. Pulau Karang Bongkok
70. Pulau Karya
71. Pulau Kotok Besar Barat
72. Pulau Kotok Kecil
73. Pulau Opak Kecil
74. Pulau Panggang
75. Pulau Paniki
76. Pulau Pramuka
77. Pulau Sekati
78. Pulau Semak Daun
79. Pulau Air Besar
80. Pulau Air Kecil/Jusi
81. Pulau Bidadari
82. Pulau Bokor
83. Pulau Cipir
84. Pulau Damar Besar
85. Pulau Damar Kecil/Wanara
86. Pulau Dapur
87. Pulau Kelor Nesar
88. Nirwana (Nyamuk Besar)
89. Pulau Nyamuk Kecil/Talak
90. Pulau Onrust
91. Pulau Rambut
92. Pulau Ubi Besar
93. Pulau Ubi Kecil
94. Pulau Untung Jawa
95. Pulau Burung
96. Pulau Kalang Kudus
97. Pulau Kongsi
98. Pulau Lancang Kecil
99. Pulau Laki
100. Pulau Tengah
101. Pulau Tidung Kecil
102. Pulau Pari
103. Pulau Biawak
104. Pulau Tikus
105. Pulau Gudus Lempeng
106. Pulau Payung Kecil
107. Pulau Gundul
108. Pulau Lancang Besar
109. Pulau Payung Besar
110. Pulau Tidung Besar

Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu secara fisik dibatasi oleh :

–  Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa/Selat Sunda.
–  Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.
–  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cengkareng, Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok,   Koja, Cilincing dan Tangerang.
–  Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa/Selat Sunda

Secara umum keadaan laut mempunyai kedalaman yang berbeda-beda yaitu berkisar antara 0-40 meter. Hanya ada 2 tempat yang mempunyai kedalaman lebih dari 40 meter, yaitu sekitar PULAU PAYUNG dan Pulau Tikus/Pulau Pari.

NB: bagi yang berminat untuk merasakan sensasi berkemah di pinggir pantai, Dan melihat secara langsung bagaimana indahnya biota bawah laut pulau payung langsung aja hubungi http://eloknusa.com

Surga di Pesisir Jakarta

Sangat menarik di bawah air lanskap dengan batu besar. Ada banyak lembah dan celah-celah untuk mengeksplorasi. Ikan dan kehidupan avertebrata beragam dan berlimpah. Terumbu karang berbatu ditutupi dengan karang lunak, gorgonian dan bintang bulu. Sedang di sisi selatan dan barat pulau Payung menawarkan lanskap terumbu karang yang paling menarik. Sebuah batu dalam bentuk meriam terletak di kedalaman 5 m di ujung selatan pulau.

Daerah yang terlalu besar, serta penduduk yang tak terlalu banyak nan ramah, manjadikan pulau ini alternatif berkunjung ke kepulauan seribu, di luar pulau-pulau lainnya. Dan Seiring dengan perkembangan wisata Pulau Tidung Kepulauan Seribu, pulau seluas 20 hektar itu kini juga kian diminati wisatawan untuk dikunjungi, khususnya di akhir minggu dan libur panjang. “Lebaran kemarin, pengunjung yang datang ke sini sekitar 500 orang,” tutur Salim (31 tahun), warga Pulau Payung, Senin (5/09).

Kebanyakan mereka yang datang ke pulau bependuduk sekitar 150 jiwa itu wisatawan dengan tujuan utama Pulau Tidung yang setiap akhir minggunya dibanjiri ribuan pengunjung. Dari Pulau Tidung, Pulau Payung bisa ditempuh sekira 20 menit menggunakan kapal tradisional. Dari atas Jembatan Cinta, ikon wisata Pulau Tidung, pulau Payung nampak terlihat.

Selam dangkal (snorkeling) adalah aktivitas yang paling sering dilakukan di pulau itu. Kegiatan itu banyak disediakan penyedia jasa wisata yang didirikan putera pulau atau dari luar pulau sebagai paket wisata ke Pulau Tidung.

Wisatawan biasa melihat panorama bawah laut di sekitar gudus, gundukan batu dan koral yang mengitari Pulau Payung. “Snorkeling di Pulau Payung bagus banget,” kata Nadhifa Ramadhani asal Jakarta dalam kicauan di jejaring sosialnya, Senin (5/09). Sayangnya, kata Nadhifa, kondisi sebagian terumbu karang di pulau yang masuk wilayah Kelurahan Tidung itu rusak dan mati.

Usai selam dangkal, wisatawan “naik ke darat” mengunjungi pulau untuk melepas penat atau mengisi perut dengan panganan yang disediakan para penjual makanan dan minuman yang berjejer tak jauh dari pelabuhan. Sebagian ibu-ibu membuka warung dadakan dengan membuat tenda.

Selain itu, wisatawan juga biasa berlama-lama menghabiskan waktu di di pinggir pantai berpasir putih atau mengambil gambar yang lokasinya juga tak jauh dari pelabuhan utama. Lokasi itu makin menarik lantaran ditumbuhi pohon cemara di sepanjang pesisir pantai.

Bagi Salim dan kebanyakan penduduk Pulau Payung, kehadiran wisatawan itu sangat dirasakan mendongkrak pendapatan mereka yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Kapal-kapal nelayan yang biasa mereka gunakan memancing kini lebih banyak dimanfaatkan untuk disewakan kepada wisatawan yang hendak selam dangkal di sekitar pulau atau di pulau-pulau lain seperti Tidung Kecil, Air, atau Karang Beras. “Hasilnya sudah pasti ketimbang memancing. Apalagi sekarang ini ikan juga susah didapat,” Kata pemilik tiga kapal tradisional ini.

Salim bercerita. Sekarang ini sejumlah rumah penduduk sudah mulai disewakan kepada wisatawan yang sengaja hendak berlibur dan menginap di Pulau Payung. Tarif menginap tak jauh beda dengan Pulau Tidung. Beberapa jasa travel mulai bekerjasama dengan penduduk di sini. “Jumlah penginapan kurang lebih 4 buah,” terangnya. Ke depan Salim berharap wisatawan yang berkunjung bisa terus meningkat dan tentu saja itu makin menambah berkah ekonomi warga Pulau Payung. [] (AMDJ)

NB: bagi yang berminat untuk merasakan sensasi berkemah di pinggir pantai, Dan melihat secara langsung bagaimana indahnya biota bawah laut pulau payung langsung aja hubungi http://eloknusa.com