Ini Soal Rasa Bung

Ternyata, dari banyaknya postingan di blog gua ini, ada satu hal yang terlewat, serasa begitu berdosa karena hal yang terlewat itu sesuatu yang boleh dibilang penting. Kalo di tanya, apa sesuatu yang penting itu?, jawabannya adalah Kopi.

Buat gua, yang membedakan kopi dengan minuman lainnya, bukah hanya soal warna atau rasanya. Dalam kesendirian kopi bisa menjadi teman yang paling sejati. Gua blum bicara soal betapa dari secangkir kopi dapat mengakrabkan suasana, manakala kita sedang berkumpul dengan sahabat ataupun kerabat, dan untuk urusan ini, gua ga perlu susah payah mencari alasan atau cerita panjang lebar, karena ada baiknya anda menikmatinya sendiri..

Lebih jauh, bat gua kopi sangat erat kaitannya dengan proses pencarian sebuah “ide”. Gua ga ngejamin 100%, tapi percayalah, kehebatan secangkir kopi hitam panas, tidak hanya sebatas menghangatkan bibir lalu ilang tertelan tenggorokan. Aroma yang khas membelai hidung, serta warna-warni rasa yang menari-nari di lidah, akan meninggalkan rasa di langit-langit bagian belakang dari rongga mulut setelah kopi diminum. Kombinasi atara rasa dan aroma inilah yang menyulap ketegangan penghuni otak menjadi santai dan lugas.

Karena buanyakk banget nama dan jenis kopi yang ada, jadi mari lupakan dulu mengenai cara memberikan nilai yang merepresentasikan kualitas dari masing-masing jenis kopi. (sebenenrnya gua juga ga ngerti)

Cara penyajian dan harganyapun sangat beragam, dari yang berharga ratusan ribu dengan suasana cafe berdesain classic yang tenang, coffe shop yang ramai dan terbuka, warung tenda dipinggir- pinggir jalan sampai dengan yang hanya menggunakan gelas plastik seharga 2ribu perak di abang-abang yang berkeliling menggunakan sepeda. #gua lebih sering minum yang terakhir.. 😀

Tapi, secara garis besar perlu di ketahui tentang bagaimana menilai tingkat keasaman kopi. Pada tingkatan yang pas, keasaman bisa membuat kopi terasa menyenangkan, manis, dan berkarakter. Tingkat keasaman kopi yang terlalu intens akan terasa kurang menyenangkan meskipun kembali lagi pada selera pribadi. Masing-masing kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia sendiri punya karakter keasaman yang berbeda. Kopi dengan karakter keasaman yang tinggi seperti kopi Bali bisa saja memiliki kenikmatan yan sama dengan kopi Sumatera dengan karakter keasaman yang rendah.

Apapun nama atau jenisnya, dari mana asalnya, selama itu adalah kopi hitam gua kaga akan ragu buat nyeruputnya, apalagi di seduh di dalam cangkir dengan air yang super panas, bahkan dengan gelas plastik bekas air mineral sekalipun gua masih bisa menikmatinya.. #aish ko malah curhat

Jadi, apapun yang terjadi, selama kopi tidak di haramkan mari menikmati segala hidup yang kita lewati apapun rasanya, karena masih ada kopi yang akan menyempurnakan rasa itu..

#SruputKopiHitam

7 thoughts on “Ini Soal Rasa Bung

  1. kopi luak.. asal cara minumnya benar, luar biasa mangstab hehehe.. cuma harganya juga lebih luar biasa.. hihihi.. (belinya patungan).. hahaha

    #tos KopiHitam

    • pengalaman terkutuk tuh.. cuma gara-gara penasaran.. sampe patungan, cuma dapet secangkir.. :D, (tapi ga nysesl).. 😀

      Minumnya di irit-irit.. s e – s r u p u t t t t – tiap 5 menit.. hahahaha…

  2. kalo bisa malah jangan di minum, icip-icip aja gitu, hahahaha.. kan mahal jadi sayang mao minumnya, ga tega sama kantong.. 😀

Leave a comment