PART 2; AKSI JAKARTA INSPIRING DI STADION MANAHAN
Sebelumnya sory banget nih, tulisannya beda dari tulisan sebelumnya, sedikit lebih serius. Jujur rasanya sulit untuk menghindar dari semangat yang menyesak di ubun-ubun kepala. Entahlah.. gua sendiri heran.. kenapa gua se – serius ini?? Barangkali semangat saat berada di dalam stadion terbawa hingga gua membuat tulisan ini.
Tulisan ini merupakan sambungan dari PART 1; PERJALANAN MENUJU SOLO
Jam 1.00 WIB (tengari bolong), Mentari sedang berada di puncaknya saat gua dan rombongan JAKARTA INSPIRING memasuki komplesk stadion Manahan. Sinarnya tak kalah ganas dengan para supporter yang banyak berkliaaran, lalu lalang. Ngemix jadi satu, tak ada batasan antara oren dan biru (bukan biru yang ono ya). Gua ngerasa ini seperti akan ada sebuah arisan, di mana semua orang merasa bersaudara dan seperasaan. Seorang pemuda yang bertelanjang dada, tiba-tiba menghampiri kami, pria muda itu berkali kali menawarkan kami untuk minum bareng dengannya, tentu aja gua menolak meski doi bersikeras ngajak. Ia berulang kali mengatakan bahwa kita saudara, “kita saudara lur.. Jakmania dan Aremania, kita saudaara.. Ouugg” (khas pemabuk di terminal). Kliatan kalo maboknya udah berat bgt, tapi doi tetep berusaha menyalami kami satu demi satu “kita sudara”.. nyaris aja gua ngkak ketawa, tapi coba gua tahan sekenanya.. takut aja, kalo dia tau gua ketawain, gua ga lagi dianggap saudara. WAKAKAKAKAKA.. (jadi ketawa cukup dalam hati aja). Continue reading