Perempuan VS Teknologi

Teknologi dan perempuan sejak lama adalah dua hal yang sulit untuk di satukan, seperti dua sisi yang tidak pernah akur. Teknologi seakan dijauhkan dari perempuan dan sebaliknya, perempuan dijauhkan dari teknologi. Lalu bagaimana dengan kondisi sekarang ini?

Saya membayangkan: 2 atau 3 dsawarsa yang lalu, Sangat jarang ada perempuan yang bersentuhan dengan teknologi. Saking langkanya, sampai-sampai jika ada perempuan yang sangat update dengan teknologi informasi pasti ada kasak-kusuk yang mengatakan bahwa mereka berada pada ranah maskulin, tomboy dan telah menjadi bagian dari kaum pria. Namun itu adalah kondisi masa lalu, wajah sebelum teknologi dan informasi mengemuka dan menjadi begitu dekat dengan penggunanya.

Lalu sejarah tumbuh dengan cara lain; Keterbatasan penguasaan teknologi yang hanya di dominasi oleh kaum Adam tidak lagi menjadi isu utama, kini justru menjadi keharusan bagi perempuan untuk tahu dan mengikutinya semaksimal mungkin. jika ada perempuan yang berkata bahwa dia adalah perempuan yang termasuk kategori gagap teknologi, coba saja Anda minta e-mail, ID facebook dan atau akun Twitternya, niscaya dalam sekejap Anda akan mendapatkannya. Belakangan memang sangat sulit memastikaan bahwa seseorang, dalam hal ini prempuan, tidak memiliki -minmal- satu akun di situs jejaring sosial ataupun situs mikro blogging. Atau coba Saja anda periksa perlengkapan komunikasi apa yang dimilikinya. Biasanya anda akan menemukan minimal satu perangkat smartphone atau palign tidak handphone dengan fitur-fitur yang lumayan lengkap.

Kondisi ini tak lepas dari campur tangan vendor dan pelaku industri telekomuniasi khususnya, yang begitu memanjakan para srikandi di tanah air dengan meluncurkan produk-produk cantik khusus bagi wanita. Misal, Nokia dengan N8 edisi pink yang dikenal dengan Little Pink Diva terbilang sukses menghifnotis para wanita aktif di Indonesia. Kabar terbaru, adalah Samsung yang mengikuti jejak kesuksesan Nokia N8 Little Pink Diva. Demi memanjakan kaum wanita, Vendor asal korea ini meluncurkan produk unggulan dengan versi terbarunya. Yaitu dengan versi warna khusus pink untuk varian Galaxy S II-nya. Warna pink semakin menjadi warna populer diantara desain Smartphone dengan maksud untuk membuat produk mereka lebih mudah diterima oleh pengguna kaum perempuan atau bagi mereka yang berjiwa perempuan.

Kehadiran sejumlah merek smartphone yang cukup stylish dengan fitur lengkap dan mudah di operasikan, memberikan peluang bagi perempuan untuk lebih bebas memilih varian yang nyaman digunakan sesuai keinginan. Hingga menimbulkan stegma bahwa gadget kini tidak lagi  hanya sebatas sebagai alat telekomunkasi,  perangkat-perangkat tersebut telah bertansformasi dari sekedar alat berkomunikasi menjadi aksesoris wajib bagi penggunanya. Alasannya? apalagi kalau bukan untuk menunjang panampilan. Bahkan ada kecenderungan menjadikannya sahabat sejati.

PEREMPUAN DALAM JAGAD MAYA
Di sela-sela saya menulis artikel ini, saya disapa oleh seorang temen perempuan yang juga aktif sebagai blogger melalui fasilitas facebook chat, dia menanyakan kenapa saya tiba-tiba mematikan akun twiter, saya menjawab sekenanya. Lebih lanjut dia mengajak saya untuk chating melalui Yahoo Messanger, dia berdalih bahwa ada yang penting untuk di ceritakan tentang kedekatannya dengan seorang cowo pujaannya. Saya tidak akan bercerita panjang lebar soal ini, hanya sebatas memberikan gambaran tentang seorang perempuan -kebetulan saya kenal- yang begitu akrab dengan jagad maya. Artinya jelas, bahwa segala macam yang beraroma internet memiliki maghnet tersendiri bagi kamu wanita.

Dalam kondisi yang berbeda, ada sebuah analisis yang secara tegas mengatakan bahwa hadirnya gadget dalam bentuk smartphone atau notebook/netbook membuat perempuan, termasuk juga ibu-ibu kembali tertarik mengakses berita melalui berbagai portal berita, setelah sebelumnya  ada kabar yang mengatakan bahwa perempuan sangat malas membaca Koran. Maka bisa dilihat bagaimana teknologi yang memberikan akses, efisiensi serta kenyamanan langsung mendapat hati perempuan saat ini.

Dalam riset mengenai perempuan dan teknologi yang dilakukan terhadap 1.301 responden diketahui bahwa 30 persen perempuan sangat mengakrabi dan mengakses internet untuk berbagai keperluan. Dominasi perempuan yang lekat dengan kemajuan teknologi terutama yang terkait dengan internet berusia anatara 16 – 35 tahun, sehingga bisa dikatakan bahwa perempuan muda sangat akrab dan mulai melekatkan diri dengan teknologi. Maka tidak salah jika teknologi informasi menjadi bagian dari gaya hidup perempuan di Indonesia. Keterlibatan 45 persen perempuan dalam berbagai akun social media juga ikut mengukuhkan kemampuan mereka dalam penguasaan dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi.

Ini belum termasuk begitu banyak para blogger sejati yang bersal dari kaum perempuan. Banyak perempuan yang menggilai weblog sebagai tempat untuk mengekspreikan dirinya, tidak hanya sebatas untuk pengisi waktu luang atau sekedar mencurahkan hati. Mereka rela berlama-lama di depan monitor, mengutak atik dengan berbagai macam cara untuk memoles wajah halaman blog kesayangan agar sesuai dengan karakter si empunya. Bisa di katakan blog tak ubah seperti halnya “buku diary” yang sempat buming pada masanya. Kini buku diary itu telah berubah dari lembar-lembaran kertas ke dalam bentuk digital yang terintegraasi luas melalui jariangan bernama i-net. Ini menandakan bawah perempuan, secara signifikan telah merubah cara pandang tentang arti teknologi.

PENGGUNA GADGET LEBIH BANYAK WANITA
Tidak sedikit orang yang beranggpan bahwa urusan gadget dan teknologi merupakan dunia yang di dalamnya hanya boleh di isi oleh kaum adam. Anda boleh percaya atau tidak. Tapi bersiaplah untuk terbelakak, karena menurut survey yang di lakukan oleh Perusahaan retail HSN yang melibatkan 2.000 orang laki-laki dan perempuan. Dalam survey yang dibuat menjelang akhir tahun lalu itu, para responden diminta untuk membuat daftar benda-benda yang ingin mereka beli sebelum memasuki tahun 2012.

Hasilnya, seperti diberitakan Mashable, perangkat elektronik lebih banyak masuk dalam daftar para wanita ketimbang pria. Secara detail, 18% wanita menginginkan komputer tablet, 20% laptop dan 10% smart phone. Sedangkan bagi para pria, 15% menginginkan komputer tablet, 14% laptop dan 17% smartphone.

Studi ini juga menunjukkan para wanita lebih terikat pada teknologi ketimbang para pria. Para wanita membeli rata-rata 4,7 produk elektronik setiap tahunnya, lebih tinggi jika dibandingkan para pria yang hanya 4,2 produk. Wanita juga terbukti lebih efektif dalam menggunakan perangkat teknologi. Sekali menyalakan komputer, para wanita dapat menggunakan beberapa fiturnya sekaligus, seperti main games di Facebook, mengunduh musik, hingga menonton film secara online. Hasil studi ini seolah menjawab mengapa semakin hari semakin banyak gadget yang diproduksi dengan bentuk mini dan dibalut dalam warna-warna khas perempuan, seperti pink. Wanita menjadi target paling jitu bagi para produsen tekno dalam memproduksi barang-barang canggih.

Tidak hanya berhenti sampai disini, masih banyak hal yang bisa di kemukakan tentang kaitannya prempuan dan teknologi. Apalagi saat ini banyak perempuan Indonesia yang memiliki kedudukan tinggi di beberapa perusahan teknologi dunia, Satu dari sekian banyak perempuan yang menggeluti dunia teknologi adalah Betti Setiastuti Alisjahbana, Perempuan kelahiran Bandung pada 2 Agustus 1960 ini, menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan Presiden Direktur IBM di kawasan Asia Fasifik. Tentunya masih banyak lagi perempuan-perempuan lain yang juga berkecimpung dalam dunia yang sama.

Disisi lain, perempuan juga sangat bisa diandalkan dalam mengendalikan urusan ekonomi. Coba tengok tentang kasus Ibu Prita beberapa waktu silam. Bila di runtut, kita bisa melihat dengan jelas bagaimana kaum perempuan yang saat itu menggunakan Facebook, dengan begitu mudah menggalang dana hingga sebanyak 2,5 ton uang receh dalam rentang waktu tidak lebih dari dua bulan.

Leave a comment