Postingan dimana penulis merasakan cinta

Penulis yang baik konon bekerja mulai dari apa yang ia tahu.
Penulis yang lebih baik mestinya memperkaya apa yang ia tahu dengan banyak hal yang orang lain belum tahu.

Sayangnya gua bukan di antara keduanya, sejak awal gua jatuh hati dengan ngeblog, ga sedikitpun metode dan atau tata bahasa yang gua pelajarin. Apalagi sampe dengan mendalami makna dari lahirnya sebuah tulisan. atau melakukan proses penelitian hingga memakan waktu panjang.

Tulisan-tulisan yang ada di blog ini hanya lahir begitu saja tanpa perlu lama mengandungnya. Hanya sebatas sebuah kepekaan rasa lalu berkumpul di benak, mengalir dengan sendirinya. Meski kadang juga barawal dari sebuah kegundahan dan beragam pertanyaan.

Tapi bukan berarti gua nganggap remeh, dan yakin bahwa nulis itu semudah masak mie instant. (sering kali, masak mie instan berakhir dengan mie yang berubah wujud). Jadinya bubur mie. 😀

Ada yang bilang, kalo mau ngeblog yang bagus dan mudah itu menulis dari perasaan yang paling kuat yang lagi di rasa.

Lalu bagaimana dengan Cinta..

Gua selalu pengen nulis soal itu, soal cinta, tapi selalu takut untuk menulis tentang itu, tulisan tentang cinta adalah tulisan paling rumit dibanding tulisan dengan tema lainnya. Karena, buat gua, sulit menulis tentang cinta tanpa terlihat seperti di kisah – kisah Sinetron In*Os**r,  dengan latar belakang taman yang penuh bunga-bunga beragam warna dan setting cerita yang agak ga jelas. Ngerayu sambil nyanyi, dengan kostum ala india-indiaan (kalo mao di bilang persis penyanyi India, juga ga).  

Si pria tiba-tiba menghilang entah kemana, dan setelah beberapa lama si wanita mencari, akhirnya kembali dipertemukan dengan pria pujaannya, mengungkapkan kegembiraan lagi-lagi dengan nyanyi. Tapi sayangnya, ternyata si pria udah hilang ingatan. Namun atas nama dan demi cinta si wanita rela menerima si pria apa adanya. trus kedua saling mencinta itu terbang mengendarai burung besar, entah dateng dari mana.. dan ke alam mana mereka berdua akan pergi??.. *katro

Si wanita rela melakukan apapun untuk kembali mendapatkan cintanyaa, bahkan untuk mencarinya saja sampe harus minta bantuan 2 orang pembawa acara dan krunya. (eh salah deng ini mah salah satu acara reality show).. 😀 *ga nyambung

Okelah, jadi intinya, kenapa sulit untuk nulis soal cinta, karena sangat sulit menulis tentang cinta tanpa terlihat lebay dan ke”unyu-unyuan”.

*stop nulis.. dan berpindah sementara ke mesin mencari Google.. Trus gua masukan kata “surat-surat cinta khalil gibran” di kolam search.

Dan akhirnya gua menemukan bagaimana seorang Khalil Gibran menuliskan surat cinta untuk kekasihnya May Ziadah, Dan rasanya sulit untuk mengikuti seorang Gibran dalam mengungkapkan perasaan cintanya. Salah-salah tulisan gua berubah jadi semisal. “Sayang tau kah engkau kalo aku ga bisa makan dan tidur selama tiga hari karena kamu selalu hadir dalam ingatanku”.. lah apa hubungannya??.. inget mah inget.. laper mah laper, ngantuk mah ngantuk..

Atau malah jadi amat memprihatinkan karena tulisan gua berubah seperti surat cintanya mas-mas yang ber-umur hampir setengah abad; “andai kamu jadi kumbang, aku jadi sepedahnya”.. *sepeda kumbang..  #gubrag…

Cinta emang punya cara sendiri untuk menyulap seseorang jadi ajaib. Sulit untuk mencari analogi yang tepat untuk cinta. kecuali kalo mau maksa, kaya ; ehmm.. kamu pasti senang minum kopi ya?Soalnya aku nggak bisa tidur ngeliatin kamu.. *jengjeng.. (yang minum siapa, yang begadang siapa….)

Tuh kan, sulit kan untuk menghindar dari hal-hal semacem “ayah kamuuu…. *halah..

Sepertinya gua harus buru-buru menyederhanakan soal cinta ini.
Merombaknya, membentuk ungkapan yang paling tradisional untuk menceritakan apa yang sedang gua rasa; AKU MENCINTAIMU..

Ehhhmmm…..

Idealnya cinta seperti yang di ungkapkan oleh Mahatma Ghandi;
Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Jadi, mari mencinta dengan di barengin oleh rasa dan bahasa.

Keterangan: Yang ada di postingan ini hanya tulisan bisa, bila ada kesamaan tempat, nama dan lokasi, itu hanyalah kebetulan semata. Dan bagaimanpun juga Cinta adalah sesuatu yang sakral, Cinta tak hanya sebatas penggalan-penggalan tulisan, karena sejatinya, cinta hanya bersemayam didalam Kalbu.

Special untuk -MM- yang telah memberi gua begitu banyak rasa… 

Leave a comment