PERSIJA JAYA JAKARTA, SAH

Jelas, ternyata pemilik sah atas kepemilikan PERSIJA Jakarta adalah PT Persija Jaya Jakarta. Seperti yang di katakan oleh Tigor Shalom Boboy yang juga merupakan Sekretaris PT Liga Indonesia (LI).

Pt Liga Indonesia sebagai administrator ISL era Nurdin Halid memgang peranan yang penting untuk mengetahui duduk perkara yang sebenarnya terkait kasus dualisme pengelolaan Persija.

Tigor Shalom, yang bertindak sebagai Sekretaris PT LI, mencoba menjelaskan perseroan yang sebenernya sah secara legal mengelola Macan Kemayoran. Dengan tegas, Tigor menyebut PT Persija Jaya Jakarta adalah pengelola yang sah.

“Keputusan tersebut berlaku sejak musim lalu. PT LI telah mengeluarkan surat resmi berkaitan dengan penunjukan PT Persija Jaya Kalara sebagai pengelola klub. Agak aneh jika kemudian PSSI justru menunjuk PT Persija Jaya yang telah mati suri sebagai pengelola klub musim depan” kata Tigor.

Tigor mengakui pada musim 2008/2009 perngelolaan Persija dipegang oleh PT Persija Jaya Jakarta yang dimotori oleh duet Bambang Sucipto dan Sonny Sumarsono. Namun, perseroan itu mendapat perlawanan dari klub anggota Persija. “Wewenang mereka akhirnya dicabut oleh PT LI karena perseroan tersebut dianggap berjalan tanpa menyertakan persetujuan dari klub anggota Persija” ujar Togar.

Sebagai pengganti muncul nama PT Persija Jakarta, yang dimotori oleh Toni Tobias (pemimpin Persija kala itu). Namun, kinerja mereka dibilang pengelolaan panpel tak optimal.

Posisi Toni yang masih berdinas aktif sebgai Kolonel di TNI AU membuatnya tidak bisa menjadi direksi di PT Persija Jakarta. Klub -klub anggota Peersija akhirnya sepakat memberi mandat pada PT Persija Jaya Jakarta untuk menangani Persija pada musim 2010/11. “Mereka kami anggap sah karena mendapat dukungan tertulis dari Pengprov DKI Jakarta, yang sejatinya menjadi penyokong utama pendanaan klub saat kompetisi.” ujar Tigor

AFC mengetahui perubahan itu. Mereka menyerahakn urusan detail administrasi pengalihan pengelolaan ke PT LI. Tigor merasa aneh kalau Djohar Arifin dkk, justru mundur dengan mengesahkan perseroan yang “telah mati” tiga tahun lalu.

Alasan yang menyebut bahwa PT Persija Jaya masih memiliki pin aktif untuk mendaftarkan pemian asing ke AFC dinilai tidak tepat. Sejatinya pin itu diberikan kepada pemegang otoritas di klub. Secara otomatis harus berpindah tangan jika pengelolaan klub berganti. Ironisnya karena konflik, Sonny menahan pin itu.

“pada prinsipnya AFC tidak melihat siapa PT yang mengelola karena sejatinya mereka yang lebih konsen pada manejerial klub itu. AFC tidak pernah mematok aturan bahwa keabsahan sebuah klub bisa dicabut karen terjadi perubahan nama PT pengelolanya. Buat mereka siapa yang posisinya menjalankan klub itu yang sah. Saat ini Ferry Paulus yang bertindak sebagai Ketua Umum Persija dengan bendera PT Persija Jaya Jakara seharusnya disahkan PSSI sebagai pengelola klub” tutur tigor.

ternyata benar apa yang dikatakan salah satu temen saya melaui akun twiternya, dia ngetwit “harapan itu masih ada”. Dan semoga saja, artikel yang dikutip dari tabloid olahraga bola ini, menambah porsi harapan kita semua. Penyulut semangat serta membawa angin segar buat para pecinta Persija Jakarta. Serta percaya dan berani bahwa yang benar adalah benar.

#SavePersija

5 thoughts on “PERSIJA JAYA JAKARTA, SAH

  1. Mantap Om….. ane masih berharap banget…. jangan sampe cuti 1 tahun… lebih parah ditinggal pacar kayaknye..heehehehhe
    SavePersija

  2. hahaha.. bisa aja om.. hahaha, semoga ja ga sampe begitu om.. tugas kita nih jejelin ke orang umum bahwa mana yang seharusnya…

    #savePersija

  3. Pingback: Selamat Tinggal Greg.. | pinggirlapangan.com

  4. Pingback: GO Persija GO | pinggirlapangan.com

  5. Pingback: BAGIMU PERSIJA | pinggirlapangan.com

Leave a comment