Laporan Harian

Hari ini genap hari ke 4 dimana gua harus membuat laporan tentang aktivitas kerjaan gua tiap harinya, bahasa kerennya daily report. Terdengar rada asing sih, krena ini merupakan aktifitas yang baru buat gua, Jadi rada-rada gimana gitu, bisa jadi karena sepanjang berkarir sebagai tukang desain grafis belum peenah melakukan ini sebelumnya. dibilang kaku mungkin iya, tapi setidaknya gua jadi belajar untuk jadi makhluk yang sedikit peduli dengan waktu, jadi salah satu spesies bumi yang disiplin, ceritanya sih begitu. yah ambil postifnya aja, setidaknya gua jadi kembali membuat postingan di blog gua ini.

Sebelum gua ngebahas lebih dalan soal “laporan harian” sesuai judul di atas. Ada baiknya gua infoin dulu nih kenapa gua harus bikin laporan kerja tiap hari.

Buat yang pernah baca tulisan-tulisan gua yang menyangkut dengan pekerjaan gua sebelumnya mungkin akan terasa canggung. Kegilaan dan berbagai kedodolan yang dulu gua lakuin kala bekerja entah di luar ataupun dalan kantor beberapa waktu silam, kini segera mungkin akan berubah dengan “catatan” yang apik dan tertata rapih, ini harus di lakukan setiap hari pula..

Ini sebuah pekerjaan gila buat gua yang gila

Oke. Kenapa dulu gua segila itu? karena gua bekerja di lingkungan yang cenderung bebas dan tanpa terikat waktu. Mao kerja sambil nungging, atau dengan gaya koprol sekalipun ga masalah, yang penting kerjaan beres sesuai dengan yang telah di sepakati bersama team. Jadi kita bebas melakukan kegilaan segila yang kita mau.

Semua yang barusan gua ceritain sudah tinggal kenangan (cieeee), karena gua uda ga gawe di tempat itu sejak setahun lalu.

Sekarang gua bekerja di sebuah perusahaan yang keseriusannya berbanding terbalik dengan kantor gua yang sebelumnya. Gua ga akan menceritakan apa dan bagaimana perusahaan tempat gua mengabdikan diri saat ini. Fokus sama soal catatan harian yang mau ga ma, suka ga suka harus gua kerjakan, namanya juga pengabdian cuy.. 🙂

Jadi.. di tunggu ya. Catatan catatan harian bagaimana gua bekerja. Yang harus di ingat, mungkin ini akan terasa bukan gua yang nulis, krn sekali lagi gua akan bilang, bahwa untuk urusan catatan harian ini -bukan seharusnya sih- seyogyanya harus rapih dan mudah untuk di mengerti.

Demi sebuah pengabdian dan anak dan istri.

Leave a comment