Sedikit cerita tentang “Ketika Jemariku Menari”

>> Penulis: Chanchan

Bagi mereka yang menganggap dirinya sebagai supporter sejati PERSIJA, pasti tak asiang lagi ketika melihat buku bersampul warna hitam dengan foto seorang “cowo macho” yang sedang memegang bola. Atau bahkan mungkin sudah memiliki buku tersebut, buku yang ditulis oleh salah satu pemain andalan Persija, yaitu Bambang Pamungkas yang berjudul “Ketika Jemariku Menari”. Sebuah buku yang semua hasil penjualannya akan disumbangkan kepada Syair.org atau Syair Untuk Sahabat Foundation, sebuah Yayasan yang consern dan peduli terhadap anak-anak yang terdampak HIV dan AIDS, serta Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, yayasan yang peduli terhadap anak penderita kanker.

Banyak kisah menarik dan pelajaran berharga yang bisa kita dapat dari membaca buku tersebut. Bambang Pamungkas menulis dengan begitu luwes serta pemilihan kata-katanya mengalir apa adanya, benar-benar dari hati yang kemudian di keluarkan dalam bentuk kata-kata.

Dalam buku tersebut Bambang Pamungkas juga membahas Piala AFF 2010 (yang gagal kita rebut), tentang Persija –betapa seorang Bepe begitu mencintai team berjuluk Macan Kemayoran itu-, The Jakmania –supporter yang selalu berhasil membangkitkan semangat para pemain di lapangan- dan cerita tentang keluarga –tentang orangtua yang hebat, istri dan anak-anak tercinta- serta masa kecilnya –yang sudah akrab dengan benda bulat (red:bola) itu-. Bahkan Bambang Pamungkas juga menambahkan kisah lucu saat menjahili teman satu klubnya –yang pasti membuat pembaca tertawa lepas 😀 -.

Motivasi

 Menurut saya kata yang tepat diantara Percaya Diri, Semangat, Kesetiaan dan hal positif lainnya yang cocok untuk mendeskripsikan isi buku Ketika Jemariku Menari secara keseluruhan. Hampir di setiap kisah yang di tulis, selalu berakhir dengan kata-kata yang memberi kita kekuatan, Pembaca di ‘paksa’ berkata Ya, pantang menyerah, menyikapi semua kekalahan dan permasalahan dengan lapang dada. Buku KJM akan menjadi penyemangat yang menghibur untuk generasi-generasi muda terutama yang ingin mengikuti jejak Bambang Pamungkas sebagai Pemain Sepakbola. Terus berkarya Bambang Pamungkas, dengan kaki dan jari-jarimu.

2 thoughts on “Sedikit cerita tentang “Ketika Jemariku Menari”

Leave a comment