Pilih Siapa?

Di sebuah halaman surat kabar ada kolom yang memuat deretan foto, sayangnya gua lupa ngitung berapa jumlah pastinya, yang gua tau salah satu di foto itu berbadan tambun bersebelahan dengan orang berkumis tebal, selebihnya agak samar karena ketimpa  teks huruf besar bertuliskan Polling Cagub DKI.

Ini penting, hadianhnya ga tanggung-tanggung, mulai dari beberapa hp, tablet sampe dengan sepeda motor. Yang lucunya lagi di bagian bawah ada bacaan bertuliskan “petugas survei akan ketuk pintu rumah anda”.. *lho

Kurang jelas buat gua, kenapa para calon yang bakal mimpin ibu kota di jadiin semacam undian berhadiah. atau jangan – jangan para calon itu juga menjadikan ajang Pemilihan Gubernur ini sebagai undian -iseng- berhadiah.

Tapi, ah.. kalaupun misalnya benar mereka melakukan itu biarkan saja. Buat gua selama kopi ga diharmkan di Jakarta mereka bebas melakukan apapun, toh mereka juga dah terlalu asik dengan mainannya sendiri, nyaman dengan kantongnya sendiri tanpa lagi peduli dengan kaki-kaki telanjang yang berdiri di sepanjang trotoar.

Inget saat pertandingan persija di SUGBK beberapa waktu lalu, ada dua pertandingan yang gua juga nonton, di pertandingan pertama seorang calon ‘tumben” menduduki kursi di deretan VVIP, entah apa pemicunya. Di pertandingan berikutnya calon lainnya mengikuti jejak rivalnya, lengkap dengan kaos orange (warna kebesaran Persija) dan syal yang juga orange melilit di lehernya.

Gua ga menyalahkan mereka yang tiba-tiba seolah peduli dengan sepak bola Jakarta, atau berpura-pura bahwa mereka merupakan pendukung setia Persija. Jawabanya ada di diri anda masing-masing…

Karena ketika anda muak dengan cara dan prilaku mereka, bahkan sampai mengeluarkan jurus amarah, itu berarti anda sudah mengabaikan nasehat dokter untuk menjaga kesehatan. Jangan sampai tensi darah anda melonjak, atau dada berdetak cepat, atau lambung terasa mau loncat hanya karena prilaku para “penjudi” itu.

Percayalah, Setinggi apapun luapan amarah anda, itu tidak akan membuat mereka bergeming lantas buru-buru memperbaiki diri.

Membangun Stadion, Mengurai kemacetan, Pembuatan ruang terbuka hijau, menghapuskan tradisi banjir, membuka seluasnya lapangan pekerjaan dan harapan harapan lainnya memang terlihat lebih mentereng di banding sepiring nasi dan tempe orek.

Mana yang nanti akan anda pilih???

Leave a comment