Hati Yang Terpatri

Tulisan ini sebenernya dah lama bangat gua tulis, ini gua copas dari FB gua yang gua tulis sesaat setelah gua jadi bagian dari Jakantor Community, kalo di fb sih tertulis pada 01 November 2010 jam 16:41

 

aku selalu duduk di serambi hatimu
menunggu saat-saat itu datang
saat kau membawa sejuta keindahan
untuk membununuh rindu yang kian menggunung…

aku selalu berdiri di bawah hari;
ancaman mentari yang menganga garang
ribuan hasap yang kutelan di jalan berdebu
tak jadi aral untukku menyerumu

aku masih di sini….
dengan kaki telanjang
berteriak lantang pada jejak yang panjang

aku masih di sini…
memasang badan
agar kusam tak menggores semangat oren
hingga nadi berhenti mengalir
hingga jantung enggan berdetatak
hingga roh terpisah dari badan

PERSIJA…. kau tetap terpatri di hatiku
lalu, kini hingga akhir nanti….

Ketika Sepakbola “dianggap” Tak Lagi Bermakna

>>Penulis: Aryz

foto: detikfoto

Kaget, kesal atau mungkin marah, sesuatu yang saya rasakan ketika membaca beberapa status dan twit yang di tulis oleh beberapa orang teman mengenai Stadion Lebak Bulus yang dalam waktu tak lama lagi akan diratakan denga tanah (red:digusur) yang menurut kabar –katanya– akan dibangun subway disana.

Setelah hal yang sama terjadi pada Stadion Menteng pada tahun 2007 (kalo ga salah), dan stadion UMS yang juga akan segera digusur, stadion yang terletak di pinggir jakarta ini sepertinya akan mengalami nasib serupa, dan lagi-lagi dengan alasan yang sama, demi sebuah PEMBANGUNAN. Continue reading