“Nulis di blog kayanya enak nih…” tadi batin gua berkata begitu, iya tadi, ketika kondisi gua sangat runyam, dengan muka yang berubah jadi abstrak, gigi menguning serta dompet yang kian menipis #lho *hubungannya apa ini???*.
Parahnya nih ya, rasanya tuh kaya sedang di intai oleh pembunuh bayaran berwajah mengerikan bernama waktu, iyaa, waktu seperti sedang mengejar dan berada di beberapa meter di belakang gua dan ingin segera menyekek tepat di leher, saat itu, yup saat di mana kedodolan gua melonjak melebihi harga cabai di pasar, saat gua ga ngerti lagi gimana rasanya mandi di siang hari. saat aroma kalakian gua jadi yang paling terpinggirkan. hihihih
memang, kegilaan untuk segera membuat postingan begitu menggairahkan kerap kali gua berdiri di garis kematian (red: deadline), entah apa penyebabnya.. tapi emang selalu gitu. Continue reading